mahasiswa komunikasi universitas malikussaleh
110240120
salam komunikasi dan salam damai !!
pada postingan saya kali ini saya ingin sedikit membahas tentang pembahasan yang sering kita dengar dan bahkan di hampir semua elemen di bicarakan apa lagi dalam sudut pandang agama terutama bagi umat muslim.
masih segar mungkin di ingatan kita mengenai konflik di indonesia yang tak kunjung menemui titik fokus pada perdamaian dan sangat meneror beban hati dan pikiran
misalnya saja peristiwa bom bunuh diri di salah satu tempat ibadah di solo beberapa tempo yang lalu dan masih meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga korban di solo.
Meskipun belum jelas apa motif dari peristiwa tersebut, namun mengingat
lokasinya berada di tempat ibadah maka sebagian banyak orang menganggap bahwa peristiwa yang terjadi di solo bermotif pada agama
dengan interpretasi yang demikian maka timbul pertanyaan Apakah ini sebagian daripada jihad ataukah ini adalah tindakan terorisme ? dan bagaimana dengan sebagian orang yang menganggap bahwa peristiwa tersebut bagian dari aktivitas jihad ?
sebelum kita jauh memehami suatu masalah antara hubungan antara teroris dan jihad maka ada baiknya kita mengenal masing masing unsur tersebut
Kata jihad berasal dari bahasa arab, dengan kata dasar jahada (jim,ham,dal) yang bermakna bersungguh-sungguh. Kemudian kata jihad merupakan mashdar ghoiru mim dari kata jaahada (jim fathah dibaca panjang, ha’ fathah, dal fathah, wazannya faa’ala).
Secara makawi, kata jihad kemudian diidentikkan dengan kalimat “Jihad fii Sabilillah”
atau berjuang di jalan Allah. Apalagi banyak ayat Quran maupun Hadits
yang mewajibkan ummat islam untuk berjihad. Kewajiban tersebut menjadi
bukti akan loyalitas dan kesetiaan seseorang terhadap agama islam. Ini
juga berlangsung dalam sebua kelompok, golongan, organisasi maupun agama
manapun, dimana salah satu takaran dari loyalitas anggota adalah
seberapa besar kemauannya untuk berjuang menegakkan misi
kelompok/golongan tersebut. Ini adalah bukti dari loyalitas.
Lalu, apakah bom bunuh diri dan peperangan adalah jihad? belum tentu.
Memang pada zaman Nabi Muhammad SAW, banyak kisah terjadinya peperangan
antara ummat islam dengan orang kafir, namun tidak semua orang non
Islam diperangi. Tidak semua orang kafir diperangi oleh Rasul. Nabi
Muhammad hanya memerangi kafir harbi, kaum kafir yang menyerang atas
dasar agama kepada ummat islam. Jika kaum kafir berlaku damai, bekerja
sama dan bersosialisasi dengan orang islam alias kafir dzimmy, maka
Muhammad SAW memuliakan serta melindungi mereka dan mengharamkan
pembunuhan atas mereka. Jadi peperangan memang bagian dari jihad, namun
tidak mesti jihad itu dengan peperangan.
dengan demikian lalu bagaimana yang di sebut dengan teroris ?
Terorisme adalah perbuatan meneror, atau mengancam seseorang dengan
sebuah tindakan yang dilakukan oleh peneror agar kemauannya diikuti oleh
orang yang diteror. Dalam perjalananya, terorisme dimaknai sebagai
kegiatan yang memaksa suatu kelompok untuk mengikuti kemauan salah satu
kelompok dengan ditakut-takuti ancaman, dan yang lebih modern, ancaman
tersebut bernada kematian.
Dalam proses terorisme, tak jarang pelaku bukan hanya mengancam,
namun bahkan benar2 melakukan ancamannya kepada sebagian orang agar
sebagian yang lain bisa mengikuti kemauan peneror.
Lantas, apakah peristiwa bom bunuh diri tersebut bisa diartikan
sebuah terorisme? Mungkin saja iya, namun saya tidak bisa memvonis siapa
meneror siapa. Jika ada yang mengatakan “ini adalah terorisme berbasis
agama”, maka sekali lagi saya sampaikan bahwa setiap agama manapun
mengajarkan kedamaian. setiap agama memang menganjurkan ummatnya untuk
mengamalkan dan menyebarkan agamanya, namun tentu dalam cara yang damai.
Dalam islam, proses dakwah (mengajak) tersebut harus dengan hikmah wal
mau’idzoh hasanah, dengan cara yang bijaksana dan disertai kalimat yang
baik.
dengan demikian kita seharusnya tau bagaimana harus meninterpretasikan ke dua hal tersebut sesuai dan mesti seharusnya di bedakan dan tidak seharusnya di samakan dan di kaitkan keduan nya
kesimpulan dan sran yang harus kita inplementasikan dalam hal tersebut adalah :
Bagi ummat islam, ingatlah, jihad yang paling besar atau dalam
hadits nabi diistilahkan sebagai jihad akbar bukanlah membunuh kaum
kafir,, namun jihad yang paling besar menurut Nabi Muhammad SAW adalah
jihad melawan hawa nafsu.
Bagi masyarakat dan khususnya mahasiswa, hendaknya tidak terpancing dengan adanya
peristiwa ini. meskipun banyak orang yang menghubungkan peristiwa ini
dengan agama, kan para tokoh agama di Indonesia mengutuk peristiwa ini,
tandanya agama manapun di Indonesia menyatakan bahwa hal ini adalah
salah dan sesat.
Jaga terus kebersamaan, persatuan dan kerukunan antar ummat beragama. budayakan toleransi, saling menghargai, guyub rukun, gotong royong dan kerja sama. ingat, perbedaan bukan untuk perpecahan, namun sebagai sarana untuk saling berinteraksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar