Selasa, 04 Desember 2012

pemahaman teroris dan jihad

diposting oleh : julvian
mahasiswa komunikasi universitas malikussaleh
110240120

salam komunikasi dan salam damai !!

pada postingan saya kali ini saya ingin sedikit membahas tentang pembahasan yang sering kita dengar dan bahkan di hampir semua elemen di bicarakan apa lagi dalam sudut pandang agama terutama bagi umat muslim.

masih segar mungkin di ingatan kita mengenai konflik di indonesia yang tak kunjung menemui titik fokus pada perdamaian dan sangat meneror beban hati dan pikiran

misalnya saja peristiwa bom bunuh diri di salah satu tempat ibadah di solo beberapa tempo yang lalu dan masih meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga korban di solo.

Meskipun belum jelas apa motif dari peristiwa tersebut, namun mengingat lokasinya berada di tempat ibadah maka sebagian banyak orang menganggap bahwa peristiwa yang terjadi di solo bermotif pada agama

dengan interpretasi yang demikian maka timbul pertanyaan Apakah ini sebagian daripada jihad ataukah ini adalah tindakan terorisme ? dan bagaimana dengan sebagian orang yang menganggap bahwa peristiwa tersebut bagian dari aktivitas jihad ? 


sebelum kita jauh memehami suatu masalah antara hubungan antara teroris dan jihad maka ada baiknya kita mengenal masing masing unsur tersebut

 Kata jihad berasal dari bahasa arab, dengan kata dasar jahada (jim,ham,dal) yang bermakna bersungguh-sungguh. Kemudian kata jihad merupakan mashdar ghoiru mim dari kata jaahada (jim fathah dibaca panjang, ha’ fathah, dal fathah, wazannya faa’ala).

Secara makawi, kata jihad kemudian diidentikkan dengan kalimat “Jihad fii Sabilillah” atau berjuang di jalan Allah. Apalagi banyak ayat Quran maupun Hadits yang mewajibkan ummat islam untuk berjihad. Kewajiban tersebut menjadi bukti akan loyalitas dan kesetiaan seseorang terhadap agama islam. Ini juga berlangsung dalam sebua kelompok, golongan, organisasi maupun agama manapun, dimana salah satu takaran dari loyalitas anggota adalah seberapa besar kemauannya untuk berjuang menegakkan misi kelompok/golongan tersebut. Ini adalah bukti dari loyalitas.
Lalu, apakah bom bunuh diri dan peperangan adalah jihad? belum tentu. Memang pada zaman Nabi Muhammad SAW, banyak kisah terjadinya peperangan antara ummat islam dengan orang kafir, namun tidak semua orang non Islam diperangi. Tidak semua orang kafir diperangi oleh Rasul. Nabi Muhammad hanya memerangi kafir harbi, kaum kafir yang menyerang atas dasar agama kepada ummat islam. Jika kaum kafir berlaku damai, bekerja sama dan bersosialisasi dengan orang islam alias kafir dzimmy, maka Muhammad SAW memuliakan serta melindungi mereka dan mengharamkan pembunuhan atas mereka. Jadi peperangan memang bagian dari jihad, namun tidak mesti jihad itu dengan peperangan.

dengan demikian lalu bagaimana yang di sebut dengan teroris ?

Terorisme adalah perbuatan meneror, atau mengancam seseorang dengan sebuah tindakan yang dilakukan oleh peneror agar kemauannya diikuti oleh orang yang diteror. Dalam perjalananya, terorisme dimaknai sebagai kegiatan yang memaksa suatu kelompok untuk mengikuti kemauan salah satu kelompok dengan ditakut-takuti ancaman, dan yang lebih modern, ancaman tersebut bernada kematian.

Dalam proses terorisme, tak jarang pelaku bukan hanya mengancam, namun bahkan benar2 melakukan ancamannya kepada sebagian orang agar sebagian yang lain bisa mengikuti kemauan peneror.
Lantas, apakah peristiwa bom bunuh diri tersebut bisa diartikan sebuah terorisme? Mungkin saja iya, namun saya tidak bisa memvonis siapa meneror siapa. Jika ada yang mengatakan “ini adalah terorisme berbasis agama”, maka sekali lagi saya sampaikan bahwa setiap agama manapun mengajarkan kedamaian. setiap agama memang menganjurkan ummatnya untuk mengamalkan dan menyebarkan agamanya, namun tentu dalam cara yang damai. Dalam islam, proses dakwah (mengajak) tersebut harus dengan hikmah wal mau’idzoh hasanah, dengan cara yang bijaksana dan disertai kalimat yang baik.

dengan demikian kita seharusnya tau bagaimana harus meninterpretasikan ke dua hal tersebut sesuai dan mesti seharusnya di bedakan dan tidak seharusnya di samakan dan di kaitkan keduan nya

kesimpulan dan sran yang harus kita inplementasikan dalam hal tersebut adalah :

Bagi ummat islam, ingatlah, jihad yang paling besar atau dalam hadits nabi diistilahkan sebagai jihad akbar bukanlah membunuh kaum kafir,, namun jihad yang paling besar menurut Nabi Muhammad SAW adalah jihad melawan hawa nafsu.

Bagi masyarakat dan khususnya mahasiswa, hendaknya tidak terpancing dengan adanya peristiwa ini. meskipun banyak orang yang menghubungkan peristiwa ini dengan agama, kan para tokoh agama di Indonesia mengutuk peristiwa ini, tandanya agama manapun di Indonesia menyatakan bahwa hal ini adalah salah dan sesat.

Jaga terus kebersamaan, persatuan dan kerukunan antar ummat beragama. budayakan toleransi, saling menghargai, guyub rukun, gotong royong dan kerja sama. ingat, perbedaan bukan untuk perpecahan, namun sebagai sarana untuk saling berinteraksi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar